PELABUHAN BARU BATAVIA: TRANSFORMASI PELABUHAN TANJUNG PRIOK, 1883-1925

Nur Fadilah Yusuf

doi:10.33652/handep.v7i1.456

PELABUHAN BARU BATAVIA: TRANSFORMASI PELABUHAN TANJUNG PRIOK, 1883-1925

Nur Fadilah Yusuf

Abstract

The article provides a detailed account of the development of Tanjung Priok Port, from its establishment in 1883 to when it was equipped with a station in 1925. The port was built in response to the opening of the Suez Canal in Egypt, which significantly impacted the maritime development of Europe to the Far East, including the Dutch East Indies. The rapidly growing shipping activities, which relied on sea routes, could no longer be accommodated by the Sunda Kelapa Harbour. Consequently, the government decided to construct Tanjung Priok port. This study uses a historical method that includes heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The author discusses various aspects of Tanjung Priok Port, namely the construction process, the port's condition, development, and supporting elements. Additionally, the article covers the port activities before the formal institutional establishment of Tanjung Priok Port

Keywords

Tanjung Priok Port, Batavia, Sunda Kelapa Port, transformation, and infrastructure

Full Text:

PDF

References

Alimuddin, Muhammad Ridwan. 2013. Orang Mandar Orang Laut: Kebudayaan Bahari Mandar Mengarungi Gelombang Per ubahan Zaman. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Amran, Frieda. 2012. Batavia: Kisah Kapten Rogers dan DR. Strehler. Jakarta: Kompas.

Anonim. 1888. Description of the Harbour of Batavia “Tandjong Priok”. The Hague: Government Printing Office.

ANRI. 1915. “Algemeene Adviseur voor het Haven-wezen in Nederlandsch-Indie, No. 27.”

ANRI. 1916. “Algemeene Adviseur voor het Havenwezen in Nederlandsch-Indie, No. 181.”

Arat, Zehra F. 1988. “Democracy and Economic Development: Modernization Theory Revisited”. Comparative Politics 21 (1):21-36.

Arbeidstoestanden. 1949. “Arbeids toestanden in de havens.” Sociaal Spectrum van Indonesië (3):3-7.

Blackburn, Susan. 1989. Jakarta: A History. Singapore: Oxford University Press.

Broeze, Frank. 1989. Studying the Asia Port City. Kensington: New South Wales University Press.

Burke, Peter. 2015. Sejarah dan Teori Sosial, diterjemahkan oleh Mestika Zed, Zulfami dan A. Sairozi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Campo, J.N.F.M. 1992. Koninklijke Paketvaart Maatschappij: Stoomvaart en staats-vorming in de Indonesische archipel, 1888-1914. Hilversum: Verloren.

Carey, Peter. 1976. “The Origins of the Java War (1825-30)”. Oxford Journal 91(358):52-78

Choudhury, Manilata. 2014. “The Mardijkers of Batavia: Cons truction of a Colonial Identity (1619-1650).” Indian History Congress (75):901-10.

Crawfurd, John. 2017. Sejarah Kepulauan Nusantara: Kajian Budaya, Agama, Politik, Hukum dan Ekonomi, diterjemahkan oleh Muhammad Yuanda Zara. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Dillenia, Ira, et al. 2019. Sejarah dan Politik Maritim Indonesia. Jakarta: Amafrad Press.

Graaf, De dan Pigeaud. 1974. Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa: Kajian Sejarah Politik Abad ke-15 dan ke-16. Jakarta: Penerbit PT Grafiti Pers.

Graaf, H.J. 1958. De Belegringen van Batavia, 1628-29. Leiden: Brill.

Gouvernements Secretaris dd 26 Maart 1901, No. 700.

G. Kolff & Co. (Batavia). 1906-1940. “Tandjong-Priok. Station.” diunduh pada 23 Mei, 2023 (https:// digitalcollections.universiteitleiden.nl/ view/item/853119?solr_nav%5Bid %5D=5af02d6b291efd852e9a& solr_nav%5Bpage%5D=0&solr_na v%5Boffset%5D=1).

_______. 1920. “Schepen in de haven van Tandjoengpriok te Batavia”. Diunduh pada 23 Mei, 2023. ( h tt p s :/ / d i gi t a lc o l l ec t i on s . universiteitleiden.nl/view/item/ 912998).

_______. 1920. “Schepen in de haven van Tandjoengpriok te Batavia”. Diunduh pada 23 Mei, 2023. ( h tt p s :/ / d i gi t a lc o l l ec t i on s . universiteitleiden.nl/view/item/ 911799).

Handinoto. 2015. Perkembangan Kota di Jawa Abad XVIII Sampai Pertengahan Abad XX: Dipandang dari Sudut Bentuk dan Struktur Kotanya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Hoskins, Halford. L. 1940. “Suez Canal Problem.” Geographical Review 30(4):665-71.

Indisch Staatsblad 1865 No. 17.

Jong, Michiel van Ballegoijen de. 1993. Spoorwegstations op Java. Amsterdam: De Bataafsche Leeuw.

Jordaan, Roy. 2016. “Nicolaus Engelhard and Thomas Stamford Raffles: Brethern in Javanese Antiquities.” Southeast Asia Program Publication 101(1):39- 66.

Knaap, Gerrit J. 1989. Changing Economy in Indonesia. Amsterdam: Royal Tropical Institute.

Koninklijke Paketvaart Maatschaappij. 1911. “2. Tandjong Priok. (Harbour of Batavia)” diunduh pada 23 Mei, 2023 (https://digitalcollections. universiteitleiden.nl/view/item/ 855491?solr_nav%5Bid%5D= 47bd5e1e7918e6cd2962&sol r_nav%5Bpage%5D=0&solrnav% 5 Boffset%5D=11).

Kraus, J dan De Jongh. 1910. Verslag Over Verbetering van Haventoestanden van Tandjong Priok, Semarang en Andere Havens. Batavia: Landsdrukkerij.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lapian, A.B. 1986. “Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi pada Abad XIX.” Disertasi, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Marihandono, Djoko dan Harto Juwono. 2014. Profil dan Kinerja 12 Kepala Daerah Kota Batavia (1905-1942). Depok: Rajawali Pers.

Nas, P.J.M and Pratiwo. 2002. “Java and De Groote Postweg, La Grande Route, the Great Mail Road, Jalan Raya Pos.” Bijdragen tot de Taal-, Land en Volkenkunde 158(4):707- 25.

Nas, P.J.M. 2005. “Banjir di Jakarta: Menuju ke Suatu Kota Biru dengan Pengelolaan Air yang Baik.” dalam Kota-Kota Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nasrullah, Anes. 2021. Informasi Terseleksi Koleksi: Buku Langka tentang Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Perpusnas Press Anggota IKAPI.

Niemeijer, Hendrik E. 2012. Batavia: Masyarakat Kolonial Abad XVII, diterjemahan oleh Tjandra Mualim. Jakarta: Masup Jakarta.

Perpustakaan Nasional RI. 2019. Kemas Informasi Naskah: Tema Kemaritiman. Jakarta: Perpusnas Press Anggota IKAPI.

Pires, Tome. 2016. Suma Oriental: Perjalanan dari Laut Merah ke Cina dan Buku Francisco Rodrigues, diterjemahkan oleh Adrian Perkasa dan Anggita Pramesti. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Purwanto, Bambang. 2017. “Ruang Maritim di Sisi Barat Pulau Sumatera yang Diabaikan, Sebuah Tinjauan Historiografis.” Paramita: Historical Studies Journal 27 (2):212-28.

Santoso, Agus. 2015. Naskah Sumber Arsip Kemaritiman. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia.

Santun, Dedi Irwanto Muhammad. 2011. Venesia dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang dari Kolonial sampai Pascakolonial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Shihab, Alwi. 2004. Betawi: Queen of the East. Jakarta: Penerbit Republika.

Sztompka, Piötr. 2017. Sosiologi Perubahan Sosial, diterjemahkan oleh Alimandan. Jakarta: Penerbit Kencana.

Thalib, Usman dan La Raman. 2015. Banda dalam Sejarah Perbudakan di Nusantara: Swastanisasi dan Praktik Kerja Paksa di Perkebunan Pala Kepulauan Banda 1770 - 1860. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Toer, Pramoedya Ananta. 2005. Jalan Raya Pos, Jalan Daendles. Jakarta: Lentera Dipantara.

Tundjung dan Rani Noviyanti. 2020. “Dari Sunda Kelapa ke Tanjung Priok.” Alun Sejarah 3(2):162-71.

Veering, Arjan. 2008. “Nodes in the Maritime Network: The Formation of Port System.” Hlm. 193-238 dalam For profit and prosperity: The contribution made by Dutch engineers to public works in Indonesia 1800-2000, disunting oleh Ravesteijn dan Kop. Zaltbommel: Aprilis and Leiden: KITLV Press.

________. 2015. “Breaking Bounda ries Uniekampong and Moderni zation of Dock Labour in Tanjung Priok, Batavia (1917-1949).” Hlm. 213-28 dalam Cars, Conduits and Kampongs, disunting oleh Freek Colombijn and John Coosté. Leiden: Brill.

Vlekke, Bernard HM. 2008. Nusantara: Sejarah Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Wilson, Arnold. 1939. “The Suez Canal.” International Affairs (Royal Institute of International Affairs 1931-1939) 18(3):380-95.

Zaenuddin, H. M. 2018. Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe. Jakarta: PT. Buku Pintar Indonesia.

Zuhdi, Susanto. 1991. “Perkembangan Pelabuhan dan Kota Cilacap, Jawa Tengah 1830-1940.” Tesis, Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta.

DOI: https://doi.org/10.33652/handep.v7i1.456